Pada hari Minggu, 20 Oktober 2024 DPD LDII Kota Blitar bersama dengan Penggerak Pembina Generus (PPG) Blitar Kota mengadakan kegiatan Caberawit Gathering. Dalam mencakup warga LDII, Caberawit merupakan kategori usia santri binaan LDII yang berusia mulai jenjang sekolah TK Hingga SD.

Caberawit Gathering merupakan salah satu kegiatan tahunan yang telah diprogram oleh DPD LDII Kota Blitar dengan para guru-guru santri di beberapa TPQ binaan LDII Kota Blitar. Dan untuk tahun ini, kegiatan berlokasi di Wisata Alam Papringan, Ds. Minggirsari, Kab. Blitar.

Kegiatan tersebut sekaligus menyambut peringatan Hari Santri Nasional 2024 yang telah dihadiri oleh sekitar 200 peserta usia jenjang sekolah TK hingga SD dari 19 TPQ binaan DPD LDII Kota Blitar.


Caberawit Gathering 2024 ini pun mendapat apresiasi dari warga sekitar lokasi kegiatan. Beberapa wisatawan terkesan dan sangat mendukung sekali terhadap kegiatan semacam ini. Menurut mereka anak-anak usia dini sudah mulai bisa diarahkan kepada ilmu-ilmu yang bermanfaat dan jauh dari kegiatan-kegiatan yang negatif, ini bisa menjadi bekal mereka juga kedepannya agar mempunyai kemampuan, kepahaman dan berkarakter bagi dirinya sendiri.

Dalam kesempatan itu, Bapak Pardi, selaku Ketua DPD LDII Kota Blitar menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu dari beberapa program kerja tahunan dalam rangka menjaga silaturahmi sebagai bentuk pendidikan dan pelatihan para santri sekaligus warga LDII Kota Blitar.

Sepemikiran dengan Ketua LDII, Bapak Eko selaku ketua pelaksana Caberawit Gathering 2024, sekaligus Pengurus Harian PPG Blitar Kota berharap para peserta nantinya bisa menjadi santri-santri yang Andal, generasi-generasi yang unggul dan betul-betul mumpuni dalam iman, takwa, serta mental spiritualnya . Sehingga mereka bisa menjadi penerus generasi tua di masa yang akan datang.

Lebih lanjut diperkuat oleh bapak Sujiona, Ketua PPG Blitar Kota mengatakan kegiatan ini sebagai salah satu bentuk evaluasi, sejauh mana kemampuan para santri usia dini menerima pembelajaran yang telah diprogram, di samping memberi wadah kepada anak-anak dalam menyalurkan minat dan bakatnya.

Dengan acara semacam ini, para panitia berharap dapat mengurangi rasa khawatir orang tua bila perkembangan teknologi sekarang berpotensi memberikan efek negatif kepada para santri. Misalnya banyak anak-anak usia PAUD sudah Kecanduan HP atau game online sehingga minat belajar menurun, ini perlu antisipasi bersama. Menurut panitia, kegiatan ini bisa menjadi kebiasaan yang positif guna menarik minat anak-anak untuk belajar dasar-dasar ilmu agama dan dapat mengamalkannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *